Kamis, 08 Agustus 2013


Tizen memang merupakan sistem operasi baru di ranah perangkat mobile. Namun Samsung optimis Tizen akan mampu mendominasi semua lini perangkat, sama seperti Android milik Google.

Istilah "don't put your egg in one basket" tampaknya ingin diterapkan Samsung. Perusahaan elektronik asal Korea Selatan itu saat ini sedang getol mengembangkan Tizen, sistem operasi berbasis open source yang dikembangkan Samsung bersama Intel. Dan hanya masalah waktu sebelum Samsung akhirnya memutuskan meninggalkan Android dan memakai platform buatannya sendiri.

Samsung tak hanya ingin mengincar perangkat mobile. Dalam sebuah wawancara, co-CEO Samsung JK Shin mengatakan bahwa Tizen akan menjadi sistem operasi alternatif Android dan suatu hari akan ada di perangkat lain, tidak hanya di smartphone.

"Konvergensi tidak hanya di kalangan gadget IT, termasuk smartphone, tablet, PC, dan kamera, tetapi juga di kalangan industri seperti mobil, atau bank. Cross-konvergensi adalah salah satu bidang dimana Samsung bisa melakukan yang terbaik karena kami punya berbagai varian produk," katanya seperti dilansir Sammobile, Kamis (8/8/2013).

Seperti halnya Windows, dan Android, kata 'konvergensi' seolah menunjukkan bahwa di masa mendatang Samsung ingin Tizen ada di semua perangkat komputasi serta perangkat yang tersambung ke Internet.

Sama seperti Google. Raksasa mesin pencari itu ingin Android ada dimana-mana. Bermula dari smartphone dan tablet, kini telah merambah ke perangkat TV, kamera digital, mobil, stereo, hingga peralatan rumah. Data dari Strategy Analytics menunjukkan saat ini Android mendominasi 80 persen dari pasar sistem operasi perangkat mobile dunia. Samsung ingin Tizen juga seperti itu.

Industri saat ini bergerak ke arah cross-konvergensi. Sistem operasi BlackBerry 10 dan Apple iOS 7 bahkan sudah dirancang agar bisa beroperasi di mobil dan peralatan lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar