Selasa, 06 Agustus 2013



BlackBerry Indonesia mulai mengampanyekan nilai baru perusahaan dengan memperkenalkan New BlackBerry. Branding ini mulai membuka ruang kontribusi sumber daya lokal bagi ekosistem BlackBerry.

Menurut Maspiyono Handoyo, Country Director BlackBerry Indonesia, salah satu wujud kontribusi sumber daya lokal itu adalah pembuatan beberapa komponen BlackBerry di dalam negeri.
"Komponen earphone, headset, baterai, motor untuk notifikasi getaran didatangkan, dan dirakit di Indonesia," ujar Maspiono, usai acara buka bersama BlackBerry di Jakarta, kemarin, 19 Juli 2013.
Perakitan komponen headset dilakukan di Cileungsi, sementara earphone, motor dan baterai di Batam.

Maspiono menambahkan, selain itu, dari sisi manajeman, BlackBerry Indonesia juga mulai mempercayakan manajer asal Indonesia.
"Struktur mulai ditangani langsung dari Indonesia, bukan dari luar negeri atau Singapura, seperti selama ini," katanya.

BlackBerry juga memberikan proritas kepada tenaga lokal Indonesia untuk menguji semua aplikasi yang akan muncul di BlackBerry Apps World.

Sebagaimana diketahui, 85 persen semua aplikasi baik global maupun lokal diuji di pusat pengembangan aplikasi BlackBerry di Pulau Bali.
"Jadi, untuk bisa masuk ke App World, pintunya di Bali. Nah, ini jadi keuntungan utamanya," jelas Maspiono.

Ditanya sejauh mana komitmen BlackBerry untuk membangun pabrik di Indonesia, Maspiono pun buka suara.
"Kalau pabrik karena pakai teknologi tinggi, tentunya tenaga kerja yang dibutuhkan nggak banyak," kilahnya.

Karena itu, menurutnya, BlackBerry lebih memilih berinvestasi dalam bentuk lain yang lebih memberikan manfaat bagi tenaga lokal Indonesia.
"Makanya kami mendukung para pengembang aplikasi dari Indonesia. Hari ini, ada 4.000 aplikasi asal Indonesia di BlackBerry App World," papar Maspiono.

Pengembangan lainnya yaitu penyelenggaraan temu pengembang dalam agenda BlackBerry Jam, yang pertama kali di dunia, dan juga investasi US$5 juta, setara Rp50 miliar, untuk pengembangan aplikasi di ITB. (sj)

0 komentar:

Posting Komentar