Sabtu, 10 Agustus 2013


Sony kembali unjuk gigi memperkenalkan ponsel andalannya jelang semester kedua ini. Melanjutkan versi ponsel tahan air, Xperia Z, vendor asal Jepang itu merilis ponsel besar Full HD Xperia Z Ultra.

Xperia Z Ultra hadir dengan sejumlah peningkatan fitur. Utamanya pada layar yang lebih besar, 6,4 inci, dan bagian socket headphone yang bebas dari flat (tutup pelindung air) seperti pada versi Xperia Z, dilansir BBC, Rabu 26 Juni 2013.

Mengambil bagian di pasar layar besar, Sony sebelumnya sudah memperkenalkan Xperia Z dengan layar 5 inci pada Januari silam.

Xperia Z Ultra telah resmi diperkenalkan pada ajang Mobile Asia Expo di Shanghai, China. Indonesia termasuk pasar pertama yang akan mendapat kesempatan penjualan pertama bersama China dan Singapura, bulan Juli mendatang.

"Asia Tenggara merupakan pasar utama kami, karena tren perangkat layar besar sangat kuat di sini," kata Calum MacDougall, Direktur Pemasaran Xperia.

Sony juga siap membidik pasar lain yang memiliki tren yang sama, Eropa. Perusahaan berniat mendatangkan Xperia Z Ultra pada September nanti.

"Pada segmen layar besar kebanyakan konsumen mencari Galaxy Note. Nah sekarang kami menawarkan sesuatu yang benar-benar beda. Layar kuat, portabilitas lebih luas, tahan air dan sesuatu yang berbeda pada stylus pen-nya," tambah MacDougall.

Spesifikasi
Xperia Z Ultra hadir dengan ketebalan hanya 0,26 inci, hanya selisih sedikit dengan ponsel tertipis, Huawei Ascend P6 dengan 0,24 inci.

Soal kemampuan bertahan dalam air, ponsel ini bisa bertahan pada kedalaman maksimal 1,5 meter dalam waktu 30 menit. Ingat air yang dimaksud adalah air tawar, bukan air asin atau air laut.

Fitur lain, Xperia Z Ultra mengusung layar Full HD resolusi 1080 piksel, penyimpanan internal 16 GB plus slot memori microSD sampai 64 GB, kamera utama 8 MP, daya tahan baterai mencapai 11 jam waktu bicara dan 120 jam memutar musik.

Untuk portabilitas, Xperia Z Ultra mengandalkan NFC (near field communication) dan akses data LTE. Dengan fasilitas stylus-nya, perangkat ini juga mendukung sketsa dan catatan tulis dengan pensil standar atau pena berujung logam.

"Bagi banyak orang di negara berkembang, phablet adalah perangkat komputasi dan komunikasi pertama. Itu memungkinkan mereka memiliki perangkat tunggal dibandingkan beberapa orang," ujar Direktur Manajer konsultan Frost and Sullivan, Manoj Menon.

0 komentar:

Posting Komentar