Sabtu, 10 Agustus 2013


Serbuan smartphone murah berbasis Android nampaknya tak mengendurkan langkah Nokia untuk memperluas lini ponsel Asha-nya. Di Indonesia sendiri, perusahaan asal Finlandia itu yakin beberapa fitur poin yang diusung produknya mampu memikat hati para konsumen.

"Nokia Asha memiliki pasar yang cukup penting di Indonesia. Produk di kisaran Rp500-Rp900 ribu paling banyak diburu. Dan kami berharap Asha 210 sukses di sini," tutur Head of Marketing Nokia Indonesia, Lukan Susetio di The Cone Fx Lifestyle X'nter, Sudirman, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Nokia Asha kata Lukan, hadir untuk memberikan pilihan produk di kategori low-end. Kemudian fitur dual-sim, WiFi, dan memori internal dengan kapasitas yang luas menjadi faktor pertimbangan konsumen dalam membeli Asha.

"Selain itu, kami juga menghadirkan berbagai variasi warna, ini cukup signifikan dalam meningkatkan penjualan produk di lini Asha," sebutnya.

"Bahkan banyak vendor lain yang mengekor strategi kami dengan menghadirkan berbagai varian warna," klaim Lukan.

Di industri ponsel Indonesia, Lukan mengungkapkan bahwa mayoritas handset mengusung desain fitur candy bar sekira di bawah 50 persen, kemudian diikuti full touch 38 persen, dan QWERTY dengan 12 persen.

"Di Asha 210, bukan hanya menghadirkan fitur QWERTY kami juga membenamkan tombol gaul yang bisa mengakses berbagai sosial media," ucapnya.

Lukan mengaku bahwa saat ini pihaknya ingin fokus mengembangkan produk Lumia dan Asha di Tanah Air. Dia berharap keduanya bisa berjalan berdampingan dan memperoleh hasil penjualan yang cukup baik.

"Kami strategi fokus ke Lumia, seri 520 yang cukup diminati di sini karena harga yang terjangkau. Nantinya, seiring dengan perkembangan teknologi harga juga akan turun," tutupnya.

0 komentar:

Posting Komentar