Dalam pemberitaan sebelumnya, dijelaskan bahwa Lenovo kini telah
serius untuk meminang BlackBerry. Namun, diperkirakan niatan pabrikan
gadget asal China ini tak akan mulus.
Seperti yang dilansir oleh Reuters (17/10), ada sebuah larangan jelas
yang menghambat langkah Lenovo dalam mengakuisisi BlackBerry. Apalagi,
jika memang ketahuan niat akuisisinya tidak baik.
Sebelumnya, dalam sebuah perjanjian tertutup, ada sebuah kemungkinan
bahwa Lenovo bisa saja membeli beberapa bagian dari BlackBerry sementara
sisanya dibuang. Hal inilah yang dinilai tak baik sehingga akan
ditentang habis-habisan oleh peraturan yang berlaku.
Setidaknya, Lenovo harus menghadapi dua kali review dari dua pihak
regulator berbeda. Yang pertama datang dari Ottawa, Kanada, dan kemudian
dilanjutkan di Washington, Amerika Serikat.
Memang, menurut Investment Canada Act, pemerintah Federal Kanada
memiliki hak veto untuk membatalkan tiap transaksi akuisisi asing
terhadap aset dalam negeri, termasuk perusahaan nasional sekelas
BlackBerry. Jika dirasa akuisisi ini hanya akan merugikan negara, maka
pemerintah pun bisa membatalkannya.
Sebagai salah satu contohnya, minggu lalu pemerintah Kanada telah
melarang raksasa telekomunikasi Mesir untuk menguasai kabel serat optik
Allstream yang dimiliki Manitoba Telecom Services Inc. Demi alasan
keamanan, pemerintah pun membatalkan sepihak rencana kerjasama ini.
Lenovo sendiri dinilai hanya akan mengeruk sumber daya BlackBerry
saja. Dengan demikian, hanya Lenovo sendiri yang akan untung sementara
BlackBerry akan tetap merana.
0 komentar:
Posting Komentar