Minggu, 20 Oktober 2013


Dalam pemberitaan sebelumnya, dijelaskan bahwa Lenovo kini telah serius untuk meminang BlackBerry. Namun, diperkirakan niatan pabrikan gadget asal China ini tak akan mulus.

Seperti yang dilansir oleh Reuters (17/10), ada sebuah larangan jelas yang menghambat langkah Lenovo dalam mengakuisisi BlackBerry. Apalagi, jika memang ketahuan niat akuisisinya tidak baik.

Sebelumnya, dalam sebuah perjanjian tertutup, ada sebuah kemungkinan bahwa Lenovo bisa saja membeli beberapa bagian dari BlackBerry sementara sisanya dibuang. Hal inilah yang dinilai tak baik sehingga akan ditentang habis-habisan oleh peraturan yang berlaku.

Setidaknya, Lenovo harus menghadapi dua kali review dari dua pihak regulator berbeda. Yang pertama datang dari Ottawa, Kanada, dan kemudian dilanjutkan di Washington, Amerika Serikat.

Memang, menurut Investment Canada Act, pemerintah Federal Kanada memiliki hak veto untuk membatalkan tiap transaksi akuisisi asing terhadap aset dalam negeri, termasuk perusahaan nasional sekelas BlackBerry. Jika dirasa akuisisi ini hanya akan merugikan negara, maka pemerintah pun bisa membatalkannya.

Sebagai salah satu contohnya, minggu lalu pemerintah Kanada telah melarang raksasa telekomunikasi Mesir untuk menguasai kabel serat optik Allstream yang dimiliki Manitoba Telecom Services Inc. Demi alasan keamanan, pemerintah pun membatalkan sepihak rencana kerjasama ini.

Lenovo sendiri dinilai hanya akan mengeruk sumber daya BlackBerry saja. Dengan demikian, hanya Lenovo sendiri yang akan untung sementara BlackBerry akan tetap merana.

0 komentar:

Posting Komentar