Minggu, 08 September 2013


Seperti yang diketahui, penjualan Apple untuk perangkat iPhone telah merosot cukup tajam, yaitu 6,2 juta unit. Menurut Digitimes (5/9), Apple mengalami penurunan pendapatan pada kuartal kedua ini sebesar USD 18,2 miliar dolar atau setara dengan Rp 20,34 triliun.

Apa yang terjadi dengan Apple jika terus begini?

Satu-satunya cara yang cukup efektif adalah dengan mengandalkan penjualan iPhone 5C dan iPhone 5S yang rencananya akan mulai diresmikan pekan depan di San Francisco.

Penjualan iPhone 5S dan iPhone 5C yang dijadwalkan secara bersamaan diprediksikan bakal mampu menunjang pendapatan Apple. Bahkan kini Apple telah menjalin kerja sama lebih jauh lagi dengan menggandeng operator terbesar di dunia, China Mobile.

Kesepakatan antara China Mobile dengan Apple dapat membantu menjajakan perangkat iPhone di pasar China yang dikenal sebagai ladang subur untuk penjualan smartphone. Sepertinya pihak Apple telah mengincar sejak lama kerja sama ini. Hal ini awalnya dilakukan untuk mengatasi anjloknya penjualan iPhone di dataran China.

Kini Apple hanya tinggal menunggu waktu, bagaimana hasil penjualan iPhone 5C dan iPhone 5S ke depan. Sebab, apabila strategi ini tidak berhasil, Apple akan kehilangan market share, seperti yang dialami oleh BlackBerry. Nasib Apple kini berada di tangan dua jagoan barunya untuk menyelamatkan keuangan perusahaan.

0 komentar:

Posting Komentar