Minggu, 08 September 2013


Hingga saat ini, memang belum ada yang tertarik untuk menyelamatkan BlackBerry dengan cara mengakuisisi bisnis ponsel perusahaan tersebut. Namun, sebuah sumber menyatakan bahwa Cisco, perusahaan teknologi jaringan, bisa saja menjadi sang messiah.

Ide ini muncul dari salah seorang editor CrackBerry (28/8), Simon Sage. Disebutkan bahwa Cisco memiliki kesempatan paling besar untuk melakukan hal ini.

Cisco sendiri diperkirakan akan lebih dari mampu untuk membeli BlackBerry. Hal ini dikarenakan nilai perusahaan yang memproduksi router ini melebihi USD 125 miliar. Hal ini belum termasuk USD 50 miliar uang tunai yang siap dicairkan kapan saja dan utang USD 16 miliar dalam kas mereka.

Memang sampai saat ini sendiri belum diketahui berapa harga yang pantas diberikan untuk membeli BlackBerry. Namun, melihat sejarah Cisco yang getol menggelontorkan miliaran dollar untuk membeli beberapa perusahaan seperti Scientific Atlanta, Tandberg, Webex, dan sebagainya, maka tak sulit bagi mereka untuk membeli BlackBerry.

Dengan bergabungnya BlackBerry ke Cisco sendiri akan memberikan efek plus-minus yang seimbang. Namun, setidaknya BlackBerry tak akan merana jika ada di bawah pinangan Cisco.

Selama ini, pelanggan layanan Cisco adalah korporasi baik dalam skala besar maupun kecil. BlackBerry sendiri adalah gadget pilihan utama para pebisnis.

Dengan bergabungnya BlackBerry, maka deretan layanan korporasi Cisco akan makin lengkap dan memanjakan pelanggan. Selain BlackBerry, pelanggan korporasi akan bisa memanfaatkan layanan telekonferensi, webinar, dan jaringan penyimpanan untuk perusahaan.

Namun, hal ini tentunya akan menutup kesempatan BlackBerry melebarkan pasarnya. Dengan pangsa pasar Cisco yang terbatas untuk pebisnis, maka pengguna BlackBerry yang berasal selain itu akan terbuang.

Sampai saat ini sendiri opsi seperti ini masih menjadi rumor dan spekulasi. Namun, bukannya tak mungkin BlackBerry akan diselamatkan oleh Cisco.

0 komentar:

Posting Komentar